Nganu

  Di sebuah kedai arak, pada masa yang telah lalu, beberapa orang berkumpul.. 

  "Kita di sini minum untuk mengenang masa lalu, tapi sepertinya kau minum untuk melupakan sesuatu.. "

   "Terkadang apa yang ingin kita kenang malah terlupakan, dan yang ingin kita lupakan malah terus terkenang..  Karena itulah kita butuh bergelas-gelas minuman ini..  Hahhahaaa.."
Baca Selanjutnya

Pada Suatu Masa

Aku datang padamu dan bertanya tentang obat patah hati..
Kau tersenyum dan membawaku ke kedai minuman..

Setelah memesankan sebotol anggur, 
kau pun berkata, "kutemani kau menangis dan tertawa sampai pagi.. "

Terimakasih, setan!! 

Baca Selanjutnya

MUNGKIN






mungkin nanti
saat pelangi memudar warnanya
dan langit yang biru mulai berubah menjadi gelap
dan matahari mulai beranjak ke peraduannya
dan burung-burung kembali ke sarangnya
atau mungkin nanti
ketika tunas-tunas mulai tumbuh menjadi pepohonan muda
dan hutan kembali menghijau
dan telur-telur burung mulai menetas
dan kumbang-kumbang dan rama-rama bersliweran di antara bunga-bunga yang merekah
ya, mungkin nanti
entah kapan
mungkin

(S.E. Supomo) 


Sumber Gambar : Mbah Google

Baca Selanjutnya

HILANG


  ...
sekeping hati yang tenggelam dalam bulir-bulir rindu
membeku di tengah samudera asa yang mengering
...

(SE. Supomo)


Sumber Gambar : Mbah Google

Baca Selanjutnya

Imajinasi Liar


Lagi bokek, banyak utang lagi..
Bengong di bawah pohon rindang sambil bergumam ga jelas.

Akhirnya tanpa sadar terucap sebuah do'a;
"Duh Gusti, kulo tembih bokek niki.. Paringi kulo artho, Gusti.."

JLEGERRR!!
Petir besar di siang bolong menggelegar mengiringi kemunculan malaikat Mika'il di hadapanku.

Dengan wajah sebal dia berkata;
"Gusti Allah ora mbangun pabrik percetakan duit, dhab!! Nek kowe pengen entuk duit, KERJOOO!!!"

Dan sang malaikat pun lalu menghilang tanpa pamit.



~#~#~#~

Baca Selanjutnya

Catatan Kecil Orang Gila Yang (sedang) Jomblo


Di suatu saat, ketika aku sedang menikmati indahnya pemandangan dan sejuknya suasana sambil duduk di bawah pohon rindang di tepian pantai di suatu negeri antah barantah, dia datang menghampiriku dengan sejuta pesonanya.

Wajahnya yang sangat cantik dan senyumnya yang sangat manis terasa sangat akrab dalam memoriku.


"Apa yang sedang kau fikirkan??" tanyanya.

"Entahlah.."

"Kurasa pertanyaan temanmu.. Gadis seperti apa yang kau harapkan untuk kau nikahi nanti??" katanya menebak.


Dan ternyata tebakannya benar.
Tebakannya atas apa yang kufikirkan memang selalu benar. Aku tak pernah bisa menyembunyikan apa pun darinya.


"Iya..  Dan juga perkataan temanku yang lain.."

"Bahwa seleramu terlalu tinggi??"

"Iya.."

"Lalu yang bagaimana yang kau mau??"

"Entahlah.."

"Setidaknya ada bayangan yang seperti seseorang atau beberapa orang temanmu.."

"Hmmm..."

"Hmm??"

"Mungkin,..  Yang secantik dan secerdas mbak Omah, seramah dan selembut mbak Nur, pandai menyanyi seperti mbak Kris, dan pintar memasak seperti mbak Dhian.."

"Lalu??"

"Pandai mengurus rumah dan menyayangi keluarga.."

"Ada!!" katanya dengan mata berbinar-binar.


"Siapa??"

"Aku!!"

"Kau??"

"Iya!!" katanya pendek sambil mengangguk penuh semangat dengan wajah berseri-seri.

"Tapi siapa kau??"

"Khayalanmu.." katanya sambil tersenyum.


Sebuah senyuman yang sangat manis. Semanis senyuman-senyumannya yang lain yang pernah dia berikan.

Dan perlahan kemudian dia pun mulai menghilang. Meninggalkanku yang mulai tersadar dari lamunan.


~#~#~#~ 

Baca Selanjutnya

Bidikan Asal

Kaki Merapi




Sore Di Jababeka




Sepintas Lalu Tugu Jogja




Peraturan




Sebalik Lambaian Nyiur




Rumah Gagal




Sore Kota Deltamas




(Juga) Rumah Gagal


Advertise with my Blog
Baca Selanjutnya


Stats


Google PageRank Checker